Admin
- 30 Aug, 2024
- 0 Comments
- 2 Mins Read
Dosen Fisioterapi UNAIC Jadi Narasumber pada In-House Training Sekolah Inklusi
Dosen fisioterapi Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) Titin Kartiyani, S.St., S.FT., M.Or, menjadi narasumber utama dalam kegiatan in-house training bertema “Approval Children with Special Needs in Regular School” yang digelar di SDN Sidanegara 1 Cilacap, Selasa 11 Juni 2024 lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh para guru sekolah dasar (SD) se-Cilacap dan bertujuan untuk mempersiapkan sekolah-sekolah di daerah tersebut menjadi sekolah inklusi yang mampu menerima dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mengembangkan pendidikan inklusi di Kabupaten Cilacap. Dengan latar belakang dan keahlian dalam bidang fisioterapi dan pendidikan khusus, Titin memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Ia membahas pentingnya pemahaman mengenai kebutuhan fisik dan psikologis anak-anak tersebut, serta bagaimana pendekatan yang tepat dapat membantu mereka mencapai potensi maksimal.
Dalam presentasinya, Titin juga menekankan peran penting guru dalam mengimplementasikan pembelajaran inklusi.
“Guru harus menjadi fasilitator yang adaptif, inovatif, dan berempati dalam menghadapi kebutuhan beragam dari setiap siswa. Pendidikan inklusi bukan hanya tentang menempatkan anak-anak berkebutuhan khusus di kelas reguler, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk berhasil,” ungkap Titin.
Kegiatan ini juga menghadirkan Ketua Korwil Cilacap Tengah H. Taufik Hidayad, S.Pd., M.Pd., sebagai pembicara lainnya. Taufik memberikan pandangan tentang kebijakan dan strategi yang harus diambil oleh sekolah-sekolah dalam mempersiapkan diri menjadi sekolah inklusi.
Ia menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para guru agar mereka dapat terus meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka tentang pendidikan inklusi. “Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan para guru dapat lebih siap dan percaya diri dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Taufik.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Banyak guru yang merasa mendapatkan wawasan baru dan inspirasi untuk menerapkan metode pengajaran yang lebih inklusif di kelas mereka.
Lebih lanjut, Titin menekankan bahwa kreativitas adalah kunci dalam mengembangkan pendekatan pengajaran yang efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Setiap anak memiliki cara belajar yang unik, dan guru harus kreatif dalam menemukan cara terbaik untuk mendukung mereka,” tambahnya.
Dengan adanya in-house training ini, diharapkan SD di Cilacap, terutama SDN Sidanegara 1, dapat menjadi pelopor dalam penerapan pendidikan inklusi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang atau kondisi mereka.
Titin juga berharap bahwa kerjasama antara Universitas Al-Irsyad Cilacap khususnya Prodi Fisioterapi dan sekolah-sekolah di Cilacap dapat terus berkembang, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi pendidikan inklusi di daerah tersebut.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Universitas Al-Irsyad Cilacap dalam berkontribusi pada perkembangan pendidikan inklusi di Indonesia. Sebagai institusi pendidikan, Universitas Al-Irsyad Cilacap tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga pada pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua anak. (Hen-)***

